Skip to main content

Kerja sama Portugal dengan delegasi Indonesia dalam industri hortikultura

Table Of Content [Close]
    Kerjasama Portugal Indonesia - Kunjungan Kepada Menteri Pertanian, Pembangunan Pedesaan dan Perikanan Portugal (Dr. Soares Serrano)Portugal terkenal sebagai bangsa penjelajah (navigator) ke beberapa belahan dunia, paling terkenal adalah Vasco Da Gama, yang mengarungi dunia sampai ke Asia Timur, bahkan sampai ke benua Amerika. Indonesia pernah menjadi persinggahan bangsa portugis dalam rangka penjelajahannya mencari rempah-rempah.


    Dalam penjelajahan ini mereka juga membawa dan memperkenalkan beberapa produk pertanian, peradaban, sosial budaya dan agama. Sebagian peninggalannya dapat dilihat beberapa kosa kata peninggalan portugal yang masih dipakai masyarakat (seperti kemeja, setrika, meja, dll), beberapa peningalan sejarah dan budaya (Benteng Portugis di Jepara, Benteng Otanaha di di Gorontalo, termasuk musik Tanjidor yang ada Betawi) dan komoditas (talas, kentang, ubi jalar, ubi kayu, dll) masih dijumpai di Indonesia.  Negara Timor Leste yang dulu pernah bergabung dengan Republik Indonesia merupakan adalah bagian dari pejelajahan bangsa Portugis di Asia Tenggara.

    tim ditjen hortikultura



    Kunjungan Ditjen Hortikultura

    Kesempatan kali ini Tim Ditjen Hortikultura justru datang berkunjung ke negara penjelajah tersebut dengan membawa misi menghadiri dan berpartisipasi penuh pada International Horticultura Congress (IHC) ke-28 dilaksanakan di Lisboa Congress Centre (LCC) pada tanggal 22-26 Agustus 2010. Perhelatan ini dilaksanakan oleh ISHS (International Society of Horticutural Science) bekerjasama dengan Pemerintah Portugal dan beberapa pelaku usaha.


    Delegasi Republik Indonesia pada IHC ke 28 ini dipimpin oleh Dirjen Hortikultura (Dr. Ir. Ahmad Dimyati), beranggotakan personel dari Ditjen Hortikultura, Badan POM, Pusdi Biofarmaka IPB dan pelaku usaha (PT SOHO, dan PT Freshnell), dan pejabat kedutaan Besar RI untuk Portugal.

    Tema Sciene & Horticulture

    Tema dari IHC-28 adalah Science and Horticulture for People, yang difokuskan pada bidang ilmu dan teknologi hortikultura Imagedan hubungannya dengan ilmuwan, produsen, konsumen dan lingkungan hortikultura,  Tujuan pelaksanaan IHC ke-28 adalah; 1) meningkatkan sumberdaya manusia hortikultura dan 2) mendorong beberapa program penelitian untuk mewujudkan hospitality (keramahan) dan interaksi positif melalui industri hortikultura.


    Berbagai cakupan kegiatan dalam kongres ini adalah simposium, seminar, kolokium workshop dan eksibisi.  Kongres telah dibuka secara resmi oleh Mr Antonio Monteiro dan Mr Victor Galan Sauco (selaku Congress Co-presidents), disamping sambutan dari Mr. Noorman Looney (President of  ISHS), Mr. Fernando Requelme (Spanish Society for Horticultural Sciences) dan Mrs. Elvira Ferreira (Portuguese Horticultural Association). Acara ini diikuti oleh 110 negara, tidak kurang dari 3300 peserta telah hadir dan berpartisipasi dalam berbagai acara di perhelatan ilmiah internasional ini.

    Health, Beauty and Fitness with Indonesia Horticulture

    Image Delegasi Indonesia telah berpartisipasi pada hampir semua acara yang digelar oleh panitia kongres, sehingga mampu memperkenalkan aneka produk hortikultura, hasil kegiatan dan program pengembangan hortikultura,  memperkenalkan negara dan sosial budaya Indonesia.


    Tema yang diangkat adalah Health, Beauty and Fitness with Indonesia Horticulture.  Meskipun keikutsertaaan Indonesia pada acara ini lebih ditekankan pada promosi produk biofarmaka Indonesia, namun juga dilakukan pengenalan aneka produk hortikultura lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, hasil olahan, informasi kebijakan dan pengembangan komoditas dan budaya bangsa.


    Pada acara ini Tim Ditjen Hortikultura juga berhasil mengggali informasi, pengetahuan, komunikasi dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pengembangan hortikultura ke depan. Salah satu acara penting dalam rangkaian pelaksanaan IHC ke 28 ini adalah  kunjungan kehormatan kepada Menteri Image Pertanian, Pembangunan Pedesaan dan Perikanan Republik Portugal (Dr. Antonio Manuel Soares Serrano), yang dilaksanakan Pada tanggal 24 Agustus 2010.


    Acara ini termasuk rangkaian kegiatan penting dan bersejarah, karena baru pertama kali rombongan pertanian Indonesia diterima pejabat tinggi Portugal (setelah pemulihan hubungan diplomatik Indonesia-Portugal), disamping perkenalan Duta Besar Indonesia yang baru saja menempati posnya disini.


    Disamping itu Menteri Soares Serrano juga telah bersedia menerima kunjungan delagasi Indonesia di ruangan kerja beliau, ditengah berbagai kesibukannya. Rombongan terdiri dari Dubes RI untuk Portugal (Albert Matondang), Deputi Badan POM (Drs. Ruslan Aspan, MM) dan Direkur Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka (Dr. Ir. Yul H. Bahar).  Kunjungan ini diterima di ruangan Kerja Menteri, dalam kesempatan ini beliau didampingi oleh Sekretaris Menteri (Mr. Antonio Cerca Miguel).

    Pertemuan berjalan sangat ramah, bersahabat pebuh kehangatan. Delegasi Indonesia telah menyampaikan dan mengingatkan berbagai hubungan dan keterkaitan Portugal dengan Indonesia yang telah berjalan selama ini (bidang sosial, budaya, perekonomian, dll) dan hubungan diplomatik Indonesia-Portugal perlu diperkuat dan ditingkatkan di masa mendatang  (re-energized). Dalam kesempatan ini juga melaporkan keikutsertaan Indonesia dalam berbagai acara pada International.


    Horticulture Congress ke 28 di Lisbon  dalam rangka membangun kerjasama, memperkenalkan dan mempromosikan berbagai potensi dan produk pertanian Indonesia, termasuk mengajak partisipasi swasta. Disampaikan bahwa beberapa potensi daerah dan sampel produk tanaman obat yang telah dibawa dan dipamerkan dalam IHC 28.


    Portugal Ingin Kembangkan Produk Hortikultura

    Portugal sendiri mengemukakan beberapa peluang pengembangan produk dan komoditas pertanian yang dapat dikembangkan melalui kerjasama antar negara. Selama ini Portugal telah berhasil mengembangkan berbagai jenis produk hortikultura dengan teknologi maju dan mengarahkannya menjadi bisnis yang menguntungkan bagi masyarakatnya.  Fasilitasi dan kemudahan untuk pengembangan pertanian telah diberikan kepada petani muda di beberapa sentra produksi.


    Beberapa kegiatan kerjasama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Portugal adalah networking antar institusi dan peneliti, pengembangan penelitian dalam pengolahan dan industri hortikultura, dan perdagangan produk hortikultura. Perdagangan olahan tanaman obat (jamu) untuk berbagai keperluan pengobatan dan kebugaran tubuh (simplisia, spa dan aroma terapi) sangat potensial untuk dilakukan kerjasama kedua negara.


    3 Point Bentuk Kerja Sama Indonesia Portugal

    Dari hasil pembicaraan dalam pertemuan ini, beberapa  tindak lanjut yang dapat dikembangkan dengan portugal antara lain adalah;

    1) kerjasama teknis atau bantuan teknis dalam pengembangan pertanian, terutama bidang pengolahan dan industri hortikultura di Indonesia,
    2) fasilitasi perdagangan produk hortikultura dan tanaman obat di Portugal,
    3) membangun kerjasama dan networking antar peneliti dan pejabat kedua negara.


    Kepada pihak Indonesia diminta untuk menyampaikan proposal kerjasama tersebut dalam waktu dekat, sehingga pihak Portugal dapat menelaah dan mempersiapkan diri. Meskipun jarak geografis antara Indonesia dan Portugal sangat jauh, namun berbagai peluang kerjasama ini tentu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.



    Tanaman Obat Cendra Mata Mentteri Soares Serrano Pada kesempatan ini Kepada Menteri Soares Serrano telah disampaikan cindera mata berupa berbagai jenis produk olahan tanaman obat asli Indonesia, baju batik asli Indonesia serta buku dan informasi tentang hasil pembangunan dan potensi pertanian Indonesia.


    Menteri Soares Serrano berharap agar Menteri Pertanian Indonesia dapat berkunjung ke Portugal untuk mempererat kerjasama bidang pertanian, beliau sendiri juga berharap akan dapat segera berkunjung ke Indonesia, untuk membina komunikasi dan hubungan antar negara yang saling meguntungkan.